Panas terik membakar bumi
Kala para semut mengerumuni
ratu
Berharap pada kebaikan sang
ratu
Membawa madu pada kekeringan
Membasuh dahaga pelipur lara
Mencoba bertahan dari
sengatan mentari
Walau mata berkunang peluh
mengucur
Kujalani sebagai tugas pada
pundak lemahku
Mengapus jejakmu yang
tertinggal di hati
Di bawah pohon ketapang
bersandar
Berharap pada kebaikan
dedaunan
Meneduhkan hati dan pikiran
Melepas rinduku pada pujaan
hati
Melupakan kenangan terpatri
di hati
Nanar mata menatap ke
kokohnya karang
Terpaku pada mercusuar yang
berdiri tegak
Bangkitkan kenangan pada
malam indah
Ditemani hujan yang
membasahi tubuh
Menemani langkah kita
haturkan sembah padanya
Mercusuar itu menjadi saksi
Bersama kita lalui malam
Dingin yang selimuti bumi
tak terasa
Karena kehangatan kita
mengalahkan dunia
Mercusuar itu pernah menjadi
bukti
Betapa menggeloranya cinta
kita
Entah semu entah nyata
Pernah membakar jiwa kita
yang kosong

Tidak ada komentar:
Posting Komentar