Senin, 30 Januari 2017

Celoteh siang

Angin dingin menyapa daun kering
Tetes hujan membasahi rerumputan
Terik mentari tak kalah menyinari
Dingin panas mengaduk raga

Pujangga menepi pinggir luar
Menyepi dalam sudut ruang
Melepaskan ingatan yang terikat temali
Melepuh angan oleh debu jalanan

Agungkan otot yang perkasa
Tinggikan semu yang tak tertawar
Hingga terlupa lemahnya hati
Rapuhnya jiwa yang tak setia

Biarlah ternikmati semua siksa
Pilihan yang harus diterima
Hukuman takdir yang tak terelakkan
Usahlah tangis menjadi problema

Menatap terus kedepan
Melangkah terus kedepan
Biar semua terjang aral merintang
Bersih tangan walau kotor kaki
Sudahlah semua terjadi
Walau hati masih tersimpan
Harap masih tersemai
Menunggu pun tak mungkin terjadi

Minggu, 29 Januari 2017

Entah apa ini

Burung merpati terbang berpasangan
Melintasi ruang di langit biru
Dua pasang kaki hinggap di dahan lemah
Bersenda gurau nikmati hari
Indah sungguh milik berdua

Kunikmati tarian mereka
Berteman dengan suaramu di langit
Kunikmati bersama segelas kopi
Membayangkan merdu suaramu
Lembut sapamu
Yang kini tak terdengar untukku lagi

Bahagialah disana  sayangku
Kau selalu menjadi pujaanku
Andai indah mimpi itu
Walau mungkin tak terwujud
Menjadi semangat dalam hariku

Baris kata pujangga di hari yang dingin
Berharap menjadi indah dalam ingatan
Menjadi pelipur tetes air di pipi
Biarlah menjadi pengikis rindu di dada
Membasuh semua rindu yang tak terucap

Hingga kini
Sampai detik ini
Aku hanya bisa bermimpi
Memeluk ragamu dalam sunyi
Menyentuh bayangmu dalam diam
Hanya barisan kata
Kalimat dalam baris tak berurut
Sekedar penyampai rasa

tanpa bisa terucap dalam bahasa

Jumat, 27 Januari 2017

Selamat Pagi di Sinyal yang Susah

Bersama sapa dingin pagi ini
Kupanjatkan doa pada Nya
Agar terdengar di hatimu
Biar segala kerinduan ini
Rasa kangen yang menggebu ini
Terlepas dalam bekunya pagi

Andai kau lalui malam tadi
Bersama rintik hujan
Lewat doa yang terpanjatkan
Melewati bulan di atas kepala
Menyejukkan hati dan pikiran
Semoga terkabulkan doamu
Citamu yang kau titipkan padaNya

Disini bersama embun pagi
Diiringi rima cuitan burung yang merdu
Gemericik air yang mengalir
Walau gatalnya kaki menggoda
Tergelitik rumput ilalang yang tinggi
Aku berdiri dengan semangatmu disana
Walau tak tersampaikan
Hanya lewat lembaran ini
Berharap kan tersampaikan padamu

Selamat pagi
Semoga indah harimu
Terberkati semua langkahmu
Aku disini tetap disini
bersama bayangmu dalam ingatanku
terguh bersama pesanmu dan janjiku

Rabu, 25 Januari 2017

Simbiosis Kejiwaaan

Malam ini sungguh dingin
Ujung kakiku terasa membeku
Kusandarkan diri pada gelap malam
Sembunyikan raga agar tak tampak
Hingga tak sepasang mata pun temukanku

Menggigil raga tanpa henti
Kutahan tanpa keharusan
Melepas semua dari kejauhan
Hanya berucap di hati
“aku rindu padamu”

Aku tak ingin menjadi dependen
Melakukan semua tanpa Tanya
Mengikhlaskan semua tanpa ragu
Lakukan apa pun agar tak kehilangan
Karena berbuat pun menyiksa

Pun aku tak ingin menjadi ambang
Menghentak-hentak penuh emosi
Tunjukkan amarah tanpa control
Agar tak ditinggalkan
Hingga tak di benci
Karena berbuat pun semakin jauh

Bahkan aku pun tak ingin menjadi parasit
Melompat dan menggerogoti
Berpindah dan terus berpindah
Mencari inang yang baru
Untuk bertahan hidup
Atau sekedar mencari memuaskan raga

Ku hanya tau
Semua kulakukan tanpa Tanya
Hal yang tak pernah kuragukan
Walau berkalang kesalahan dan dosa

Rasa itu nyata adanya 

Selasa, 24 Januari 2017

memuaskan diri

Bila mimpi tak berwujud
Menjadi angan dalam diam
Melepas lelah menahan sakit
Mana amarah mana kerinduan
Menatap pun haram dilakukan

Ingin mendengar suara
Walau sesaat dalam ingatan
Meredakan rindu yang terhalang
Entah sudah menjadi kebencian
Dendam yang tak kunjung tersembuhkan
Kemana sang bijak pergi melangkah

Bila hanya suara redakan amarah
Bila hanya sapa luluhkan rindu
Mengapa aku harus memaksa
Menyatukan benua yang terhalan samudra
Temukan mentari dan rembulan yang terhalang waktu
Ketika waktu tak mungkin kembali

Nikmati bunga tidur
Menyelami semua mimpi
Jadikan penyemangat hidup
Karena perih tak harus menjadi merah
Bila merah pun tak kan berarti

Biar hari tertapak angan
Keluh kesah pada angin yang kosong
Diam dan terus diam
Menyepi mencuri senyum

Aku berpuas diri

Senin, 23 Januari 2017

Rindu menjadi Abu

Mencuri suaramu di seberang sana
Menatap punggungmu dari kejauhan
Menikmati semua burung yang berbicara
Aku hanya diam dan diam
Membiarkan seluruh indra melepas kerinduan
Biarlah hingga terpuaskan tanpa bersua

Kepada siapa ku harus bertanya
Aku tak kan ceritakan pada siapa
Tentang semua rasa dan harapan
Tentang semua rindu yang terpendam
Aku hanya diam sendiri

Rasa dan rindu yang terlarang ini
Kupinggirkan untuk semua rasa
Karena bila menyakiti dunia
Biarlah kurasakan sakitku disini
Dalam sepi dan diamku
Aku merindukanmu

Bersama tetes hujan ini
Saat panas dan dingin menjadi Satu
aku merindukanmu
sungguh merindukanmu

aku harus bilang apa
kata pun terulang tertulis
menjabarkan ku tak mampu
memilih memilah kata percuma
sungguh ku tak mampu
hanya satu yang kumengerti

aku merindukanmu

Minggu, 22 Januari 2017

Bintang yang hilang

Hei kenapa malam begitu gelap
Tak satu pun bintang di langit sana
Rembulan pun tak tampakkan rupanya
Hanya gonggongan anjing bersautan
Sisanya hanya gelap memeluk bumi
Mulutku cakup tak bergerak

Melangkah perlahan dalam gelap
Menatap bayangmu yang masih tersenyum
Memilu hati meratap waktu
Gelap tetaplah gelap
Sembunyikan air muka tanpa Tanya

Esok saat sang fajar menyambut
Tersenyumlah dengan indah
Hingga semarakkan hari yang sepi
Agar dingin hati tak menjalar ke bumi

Heiii mengapa malam gelap
Kemana sang bintang
Yang biasanya berkelip indah
Bermain mata dengan cantiknya
Berkedip dengan manja
Merayu dengan angkuh

Ahhh… seperti inilah malamku
Sejak dahulu juga juga seperti ini
Usah ditanya lagi
Tak perlu berkeluh kesah
Nikmati rasa sakit sampai nanti

Seperti yang sudah tertulis di langit

Sabtu, 21 Januari 2017

Makna Kata

Kata itu berjuta makna
Kata itu gambarkan rasa
Dia tunjukkan isi hati
Namun kadang sembunyikan sesuatu
Tak kan ada yang mengerti kata
Bila semua berlapis
Semua kan mengerti makna
Bila mampu menyadari

Ya, kadang berarti tidak
Tidak juga kadang berarti mau
Antara ya dan tidak
Tak satu pun yang memahami
Hanya naluri dan sentuhan jiwa yang memahami

Dalam hati siapa yang tau
Setidaknya begitu kata sang sastrawan
Ceriminan hati dan kerlip mata
Setara dengan ribuan sengatan lebah
Sebagian kan rasakan sakit
Namun sebagian rasakan kegunaan

Sampai nanti Poo…..
Bila semua menjadi lebih baik
Aku hanya bisa disini
Tanpa kata tanpa wujud
Bersama lembayung senja yang menghilang
Musnah tertelan gelap malam

Seperti makna kata
Tak kan pernah bercerita
Bila tanpa rima
Tanpa tersambung dalam kalimat
Diam tanpa makna

Berjuta cerita dalam diam

Kamis, 19 Januari 2017

Kabulkanlah

Tuhan…
Sembuhkanlah hambamu
Lapangkan dada ini
Teduhkan rasa panas di kepala ini
Musnahkan semua kenangan ini

Tuhan….
Dia telah merasuki setiap sumsum tulangku
Masuk ke dalam tiap sel tubuhku
Mengalir di tiap aliran darahku
Berhembus pada tiap nafasku

Sungguh aku ingin melupakannya
Merelakannya tak menjadi milikku
Demi bahagianya
Demi ketenangannya
Agar tak merusaknya
Agar tak mengganggunya

Tuhan ….
Kumohon dengan seluruh jiwaku
Kabulkan permohonanku
Karena lelahku tlah melingkupi jiwa
Sakit ini tlah mengeringkan tubuh

Sungguh oh… Tuhanku….
Berikan jalan untukku
Menjauhinya sudah kulakukan
Berusaha membencinya sudah kutanamkan
Namun kerinduan ini
Rasa ini tak pernah musnah
Mengganggu langkahku
Kabulkanlah Tuhan….
Bila dia memang bukan untukku

Rabu, 18 Januari 2017

Jauh

Bentang ingatan dalam rumbai hari
Senyum indah bagai indah cahaya rembulan
Jauh melayang di langit malam
Teduhkan jiwa yang mengering
Meringis perih dalam hati

Kabut dingin halangi pandangan
Senyum sang mentari tertimbun badai
Jauh menggapai hati tak mampu
Diam hanya diam
Semu memendam kesedihan

Bila nanti turun rintik hujan
Berharap sejuknya redakan panas
Agar tak retak tanah di bumi
Hingga timbulkan gempa mengguncang
Runtuh gedung-gedung tinggi
Lantak rata dengan tanah

Senyumlah dan terus tersenyum
Pastikan menggurat bibir
Agar sang perkasa tetap berdiri
Menjadi alasan tuk tegar bertahan
Menahan sakit hempasan  sang waktu

Layaknya menatap rembulan
Menikmati cakrawala yang jauh
Kagumi terasering pertanian
Dari jauh cukup jauh
Tanpa tersadari
Tanpa teramati

Kunikmati dan menikmati

Selasa, 17 Januari 2017

saat nanti

Menatapmu dari kejauhan
Menikmati semua gerikmu
Meresapi nada-nada suaramu
Kini sebatas angan memelukmu
Sudah tak mungkin memilikimu
Walau harapan, keinginan itu masih membara

Aku masih sayang padamu
Karena itu pun aku rela melepaskanmu
Rasa sakit ini terus membebani
Hingga terbawa ke alam mimpi
Sungguh tak terperi rasa itu
Sakit sungguh sakit

Sayang…
Aku merindukanmu
Entah seperti apa kan kupadamkan
Berharap pada sang waktu yang angkuh
Terasa berat dan semakin berat
Entah kapan semua kan lepas dengan lapang

Saat nanti
Suatu hari nanti
Kuingin memelukmu terakhir kali
Agar bisa dengan tenang
Tersenyum melihatmu jauh disana
Walau tanpa harap
Aku hanya bisa bermimpi
Menulis kosong tak terbaca

Hingga nanti saat nanti

Senin, 16 Januari 2017

Hujan Siang Ini



Hujan siang ini
Hanya berikanku sejuta mimpi
Kala mencuri wajahmu
Menggambar semua kenangan
Menatap langkah dan punggungmu

Entah kenapa seperti ini
Aku harus lalui dengan bagaimana
Menjauhimu percuma
Melupakanmu menambah sakit
Kini aku hanya bisa diam dan terus diam

Tawa canda para pelawak
Senyum riang para aktor jalanan
Kutimpali dengan imbang
Agar tak semakin terkubur
Malu karena siksa kata

Lamunan siang ini
Berteman dengan rintik hujan
Membasahi tubuh ini
Biar semua menjadi mimpi
Karena indah tak terlupakan

Ah… semua sudah terjadi
Menyesali pun tak bisa
Mengulangi pun tak mungkin
Kini hanya mampu diam
Memendam sendiri
Bersama rintik hujang siang ini