terduduk
diam diantara tertawa lebar
gelas
demi gelas memasuki kerongkongan
muka
merah bukan marah
bukanlah
tersipu karena malu
hanya
diam dan terus diam
berusaha
melepaskan angan
melewati
mimpi dengan cepat
bertemu
dalam mimpi hayal keindahan
atau
mimpi kan bangkitkan sadar
tinggalkan
semua kenangan yang menipu
ahhh
hanya celoteh malam
kerinduan
yang tak tersampaikan
guratan
kata pada lembaran polos
hanya
jadi curhatan hati
kusampaikan
pada angin berbisik
sudahlah
rindu ini terpendam
terhanyut
dalam rasa keindahan
tenggelam
dengan keputusasaan
terpaku
pada rasa yang binasa
tergantung
pada hayal bersama
mimpi
hanya hayal
malam
dingin yang memanas
berteman
pada suara serangga
terdiam
oleh desiran angin
bawakan
dendang lagu kenangan
biarlah
malam cepat berlalu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar