Rintik hujan turun bersama
malam
Mengeluh tubuh yang merenta
Peluk sang dingin getarkan
jiwa
Meradang pada tabir masa
lalu
Tetes hujan mengalir
perlahan
Riuh basahi badan yang
mengering
Tersungging senyum manis
dalam hayal
Kecupan sang kekasih hangat
di bibir
Melewati ruang dan waktu
Komat kamit bibir bergumam
Bukan mantra bukan doa
Baik sajak yang menjadi kata
Berbaris rapi terbang ke
angkasa
Kabarkan pada dunia rindu
yang tak berbalas
Merenda rasa pada cipta
Jemari menarikan buah-buah
karsa
Maka pujangga kan tersenyum
Karena sang bidadari memeluk
dalam angan
Ketika jiwa melayang dalam
kenangan
Waktu berganti hari berlalu
Kerlip bintang selalu jadi
saksi
Terbenamnya mentari pagi
Terbangnya hayal pada waktu
Larutnya perih, benci, cinta
dan kerinduan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar